Bahasa Ibu Tetap yang Utama

Senin, 14 September 2015 - 09:26 WIB
Bahasa Ibu Tetap yang...
Bahasa Ibu Tetap yang Utama
A A A
Di satu sisi, anak-anak mengalami kesulitan berbahasa Inggris. Di sisi lain, tidak sedikit anak Indonesia yang justru fasih berbahasa Inggris, tapi tidak dapat berbicara bahasa nasional.

Fenomena ini banyak terjadi pada kaum urban dewasa ini. Bahasa asing dipandang sebagai bahasa utama yang dianggap penting, terlebih dalam menghadapi persaingan kerja di masa mendatang. Keyla merupakan satu dari banyak balita yang tidak dapat berbahasa Indonesia dengan baik. Kendati orang tuanya asli lokal, dalam keseharian dia dibiasakan berbahasa Inggris. “Kesulitannya dalam mencari pengasuh yang bisa bahasa Inggris karena anak saya cuma ngerti Inggris,” papar Melinda yang menyekolahkan putrinya di sekolah internasional.

Padahal, bahasa Indonesia seharusnya merupakan bahasa pertama anak. Dr David Freeman, Professor of Curriculum and Instruction, dan Dr Yvonne Freeman, Professor of Bilingual Education dari Amerika Serikat, mengungkapkan hasil risetnya mengenai pendidikan dua bahasa (bilingual) yang lebih menekankan pada penggunaan bahasa asing di sekolah.

Menurut Freeman, penguasaan bahasa asing itu penting, tapi jangan sampai mengabaikan bahasa pertama atau bahasa ibu anak, dalam hal ini bahasa Indonesia.Hasil riset dari Thomas & Collier pada 1997 terhadap pelajar di Amerika Serikat, anak-anak yang pendidikan awalnya menggunakan bahasa pertama (bahasa Inggris) memiliki tingkat akademik yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak lain yang pendidikan awalnya menggunakan bahasa asing (bahasa Spanyol).

Hal ini berhubungan erat dengan pembentukan konsep awal akademik anak. Anak-anak yang memiliki konsep akademik yang kuat dalam bahasa pertamanya, dapat memiliki kemampuan akademik yang baik pula dalam bahasa asing. Namun sebaliknya, anak-anak yang tidak kuat konsep akademik dalam bahasa pertamanya, juga tidak memiliki kemampuan akademik yang kuat dalam kedua bahasa tersebut.

Di samping itu, bahasa ibu juga berfungsi menumbuhkan nasionalisme pada anak. Kemampuan anak berbahasa asing pun akan lebih efektif jika dia bisa berbahasa Indonesia dengan baik. Sementara itu, dosen pendidikan bahasa Inggris Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogya Nanang Bagus Subekti mengatakan, mahir berbahasa Inggris tidak harus meninggalkan bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

“Menguasai bahasa Inggris memang seolah telah menjadi suatu keharusan untuk saat ini. Namun, tetap kita harus menguasai dulu bahasa nasional. Lebih baik lagi apabila anak juga pandai berbahasa lokal,” tandas Nanang.

Sri noviarni
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1119 seconds (0.1#10.140)